Wajah Breakout Karena Biocos Derma Bright, dan Pelajaran Mulia Dibaliknya

Wajah break out bukan melulu soal ngurusin wajah yang mulai jerawatan, tapi juga harus kebal sama omongan temen yang tiada henti dan malah memakainya sebagai bahan guyonan…. -__-

Well, membuat wajah jerawatan memang murni salah saya? Kenapa? Soalnya saya nyoba-nyoba skincare setelah melihat orang lain cocok memakainya. Kenapa saya nyoba skincare baru itu? Bukan karena iseng juga. Tapi karena “Temen” yang mengomentari saya dengan, “Kamu kok item, sih? Perawatan dong… gajimu kan banyak…”

Dan saya yang bermental lemah. Mewek karena dikatain orang hitam, tidak menerima diri sendiri, lalu searching di internet skincare yang bikin kulit cerah. Apakah skincare tersebut abal-abal? Enggak! Saya juga pilih-pilih buat wajah saya. Saya memilih Biocos Derma Bright yang harganya mencapa 248 ribu per botolnya. Saya langsung membeli 2 botol sekaligus lengkap Antara night cream dan day creamnya. Produk unggulan dari Martha Tilaar ini emang berada di level ultimate. Cream termahal yang pernah saya beli. Padahal cream perawatan saya di dokter dulu Cuma 65ribu

Masih hangat dari kamera HP.
Penampakan Biocos Derma Bright Night and Day Cream
Isinya masih banyak karena hanya dipakai 3 minggu
Mungkin kalian yang nggak sengaja baca postingan ini dan membuang waktu hanya untuk membaca tulisan saya yang nggak guna ini, pernah melihat pipi saya ditumbuhi jerawat dengan subur sampai meradang merah. Padahal kulit saya bukan tipe yang jerawatan. Mentok2 muncul satu biji kalau mau haid.


Dan dari bencana yang menakutkan ini, saya akhirnya menyadari satu hal. Satu hal yang selama ini tidak mau saya akui dan membuat hidup saya tidak bahagia 24 tahun lamanya. Apa itu?

Hei stupid, Why did you try so hard to change your skin color? Does it make you happy? Haruskah kamu memenuhi standar cantik teman-temanmu bahwa cantik itu putih, tinggi, langsing dan mulus? You have a beautiful skin color! Apa yang salah dengan sawo matang? Lihat Rihanna, Beyonce, Dara Nitya, Deepica Multaya, Prisia Nasution, Sakura Lisha dan sederet public figure lainnya yang berkulit gelap. Mereka hitam, dan mereka keren.

Sekarang, ketika saya rajin mantengin medsos mereka yang mamerin foundation yang cocok untuk sawo matang, lipstick yang cocok untuk sawo matang dan gaya fashion mereka yang caem, saya Cuma bisa gigit jari. Boro-boro beli foundation yang cocok untuk sawo matang. Sekadar bedakan tebel dikit aja jadi takut. Ngga berani makein apa-apa ke wajah. Berangkat kerja Cuma make bedak Marsc yang kemudian ilang kena angin. Fix lah itu discolor di wajah saya nampang sejelas-jelasnya. Plus ditambah jerawat yang meradang merah. Wajah saya jadi kayak lukisan, penuh warna… hiks….

Sekarang pikiran saya dipenuhi beban untuk segera menyembuhkan jerawat yang sampe sekarang masih meradang. Pemakaian Biocos derma bright sudah saya hentikan 2 bulan lamanya. Nyabar-nyabarin diri nyembuhin jerawat, nyabar-nyabarin diri nerima pertanyaan “Kamu sekarang kok jerawatan” dari temen-temen.

Dan itu masih ditambahi omongan, “Aduhhh makanya jangan makek make up yang enggak-enggak…”

So, girls, people is gonna judge you no matter what. Elu pake baju, elu nggak pake baju, elu kerja bener, elu kerja nggak bener, elu gemuk, elu kurus, elu item, elu kuning, elu oranye…. Semuanya mereka komentar. Why? ‘cause they threat theirselves like a judges… mereka merasa dirinya hakim. And kalo mulai boring, mereka akan jadiin elu sebagai bahan gurauan….

Padahal juga saya nyobain skincare itu karena omongan dari mereka juga.

Well, saya nggak nyalahin siapapun. Nggak mau melempar kesalahan kemana-mana. Di sini, saya memahami dua hal : pertama, orang di sekitarmu punya mulut, yang kalo nggak difungsikan akan membuat mereka gatal-gatal. Dimanapun kamu hidup, entah setelah menikah nanti, ketika benar-benar sudah terjun di masyarakat, People is gonna talk…. Jadi jangan mudah down. Orang pasti ngomong, Apapun itu, pasti akan diomong. Tinggal kamu sekarang yang harus bermental baja.

Kedua : Hargailah dirimu sendiri! If you were born as an orchid, never force yourself to be a rose. Kalo kamu terlahir dengan kulit eksotis dan cocok berdandan kayak Rihanna, jangan paksa dirimu untuk menjadi Taeyeon SNSD! NEVER!

Susah juga sih mengingat pergaulan saya jungkir baliknya di dunia kpop. Punya teman juga kpopers semua. Yang tiap hari dilihat adalah artis2 korea berkulit putih, bibir tipis, dan memakai make up dikit aja udah cantik -__-  . Saya nggak pernah berani mengakui diri sendiri. Sampai pikiran bodoh yang muncul di pikiran saya, Apa gue suntik putih aja ya kayak yang ngetrend di Thailand itu? -__- …. Oh God! Kok saya jadi kufur nikmat begini. And the end, saya akhirnya nggak bahagia karena mengharapkan hal yang tidak akan pernah terjadi pada diri saya.


Mulai sekarang, bersama dengan jerawat ini sebagai cambukan, saya akan lebih menghargai diri sendiri. Daripada berusaha mengubah warna kulit, mending isi waktu dan uang untuk mengubah arah fashion saya. Saya juga nggak akan pernah bisa mengubah standar cantik teman-teman saya. Sampai mati pun mereka akan tetap berpikir bahwa cantik itu putih. Whatever. Saya nggak peduli. Jutaan cewek lainnya di belahan Indonesia lain juga berkulit sawo matang dan mereka hidup bahagia. Kenapa saya harus tertekan sendirian?

Comments

Post a Comment