Kamu yang tinggal di kawasan Jakarta tentu tahu yang namanya Yogya Department Store. Mall itu terletak di kawasan Klender, Jakarta Timur. Gedung yang dikenal dengan nama Mall Klender itu menjadi angker karena peristiwa kematian masal saat tragedi Reformasi 1998.
Pada 15 Mei 1998 itu, tragedi Mei Kelabu terjadi di Mall Klender. Dalam peristiwa kerusuhan itu ada yang percaya bahwa Mall Klender memang sengaja dibakar. Seramnya adalah masih banyak pada karyawan dan pengunjung di dalam sana. Banyak yang menduga kesenjangan sosial menjadi pemicu tragedi mengerikan itu.
Konon katanya mereka yang berada saat kejadian terjadi mengaku takut keluar. Karena kerusuhan di luar sana membuat mereka takut menjadi korban pengeroyokan, pemerkosaan sampai pembunuhan massa. Bertahan dalam situasi tidak jelas, akhirnya mereka terjebak dalam kobaran api dan tewas seketika.
Sudah 16 tahun kejadian itu berlalu, namun kisah seram Mall Klender seakan tidak pernah berakhir. Bahkan dipercaya gedung itu kini menjadi berhantu. Mitos-mitos seram pun mulai muncul dari kawasan Mall Klender/Mall Citra ini. Banyak yang mengaku pernah mengalami kejadian hantu di sana. Berikut kisahnya.
Telepon Umum di Lantai Dasar
Salah satu lokasi yang dianggap berhantu di Mall Klender adalah lantai dasar. Namun kendati disebut angker, masih ada saja orang-orang yang penasaran dan ingin mencari kebenaran sosok hantu di sana. Hal itulah yang dilakukan dua orang mahasiswa ini. Penasaran, mereka memberanikan diri memburu sosok hantu di lantai dasar Yogya Plaza.
Mereka memulai aksi pukul 23.00 malam saat seluruh pekerja Mall sudah pulang. Kedua pemuda itu memutuskan untuk menunggu di salah satu telepon umum. Tiga jam menanti, mereka mulai bosan. Namun kejadian angker justru terjadi saat mereka berdua hendak pulang pada pukul 01.00 pagi. Kejadian angker itu dimulai dengan bau-bau seperti daging terbakar.
Dilanda ketakutan, tiba-tiba lampu lorong langsung mati tiba-tiba. Dalam kegelapan itu, bau misterius semakin kuat dan mereka berdua melihat sosok pria berdiri dengan wajah hancur dan tubuh hangus terbakar.
Satpam Hantu
Kisah ini dialami seorang penjaga di Mall Klender, yang kini sudah menjadi Mall Citra. Saat itu, penjaga ini mendapatkan tugas malam dengan kedua temannya. Hingga tiba waktunya pusat perbelanjaan itu tutup, dan ketiga petugas jaga ini diwajibkan menyelusuri mall dari lantai teratas sampai lantai terbawah sebelum pulang.
Malangnya, sang saksi mata ini rupanya ketinggalan kedua temannya yang sudah menuju lantai atas. Enggan tertinggal jauh, pria ini langsung berlari agar sejajar dengan seorang temannya. Mereka menyelusuri lantai tiga, tempat banyak ditemukan mayat korban kebakaran. Yang membuat pria ini merasa takut adalah, suara langkah kaki temannya yang tidak bergema di sepanjang lorong kosong.
Temannya itu tetap berjalan sampai berbelok di lorong dan hilang. Ketakutan, penjaga ini berlari menuju belokan dan lebih kaget lagi saat sosok temannya lenyap begitu saja. Bau mayat membusuk pun langsung menyeruak. Tanpa pikir panjang, penjaga itu langsung berlari menuju lantai bawah dan betapa kagetnya dia saat menabrak temannya yang beberapa menit lalu menghilang di lantai tiga. Lebih kaget lagi saat temannya itu bilang bahwa dia tidak ikut ke lantai tiga dan hanya berdiri di lobi sedari tadi menunggu dirinya. Lalu, siapakah sosok yang dia ikuti tadi?
Tangisan Misterius
Setelah gedung mall berlantai enam itu hangus terbakar, kisah angker memang terus terjadi. Banyak warga di kawasan Mall Klender mengalami kejadian yang tidak masuk akal. Bahkan di atas jam 10 malam, sudah tidak ada kendaraan yang berani melewati Mall Klender.
Tidak hanya kendaraan yang enggan melaju, para pedagang juga tidak ada yang berani berjualan di sekitar Mall. Karena kerap kali bau-bau mayat yang anyir dan misterius tercium jelas. Bahkan seminggu setelah kejadian, banyak yang mendengar suara misterius.
Hantu SPG
Kejadian ini dialami oleh seorang pemuda dengan ayahnya. Pemuda asal Magelang ini hendak menuju rumah kontrakannya yang ada di kawasan perumahan Klender. Saat itu tahun 2000, atau dua tahun setelah tragedi mengerikan itu. Pasangan ayah dan anak itu tiba di terminal Pulogadung pada pukul dua pagi.
Pada tahun 2000, suasana Jakarta memang belum rampai seperti sekarang. Mereka berdua naik metromini dan turun di kawasan Kebon Singkong. Perjalanan mereka lanjutkan dengan menyebrang rel kereta sampai menuju jalan utama Jatinegara. Lama berjalan, mereka memutuskan duduk di halte menanti angkot menuju Kampung Sumur. Karena bukan orang asli Jakarta, mereka berdua menunggu di halte yang tepat di depan Mall Klender.
Lalu tiba-tiba muncul seorang SPG wanita dari arah Yogya Mall. SPG itu duduk begitu saja. Tak selang beberapa lama, si ayah langsung menarik tangan putranya dan mengajak pergi. Penasaran, sang anak melihat sosok SPG yang ada di halte. Tapi bukan manusia yang dia lihat, namun sosok tubuh yang separuhnya hangus terbakar.
Source : Lensaterkini
Comments
Post a Comment