REVIEW FILM LION (2016)

LION jadi salah satu film unggulan peraih oscar untuk gelar "best picture" tahun 2017 ini. film ini mendapat total 6 nominasi oscar. jadi jangan heran kalau LION jadi film yang layak tonton.

Ada yang bilang kalau setidaknya menyiapkan satu atau dua lembar tissue sebelum nonton film ini. sebenernya gak sesedih itu sih cuma film ini cukup pandai memainkan emosi. jadi,buat yang sensitif mungkin akan banjir air mata saat menyaksikan ending film ini.

Dari awal liat trailer film yang disutradarai oleh Garth Davis ini,sudah sangat yakin kalau hasilnya akan sangat bagus. ternyata,feeling saya nggak salah. jadi,sekarang saya niat banget mereview film yang katanya berbudget cuma 12 juta dollar ini.
Film LION sanggup mengaduk-aduk emosi lewat kisah perjuangan Saroo untuk menemukan keluarganya yang selama 25 tahun lebih berpisah.
*AWAS SPOILER*
Film ini diangkat dari buku berjudul "A long way home" yang menceritakan kisah nyata bagaimana Saroo seorang anak dari pinggiran India tiba-tiba terpisah jauh dari keluarganya dan tumbuh besar di Australia.

Dalam film ini,Saroo Brierly (dewasa) diperankan oleh Dev Patel yang pernah memukau kita lewat film "Slumdog Millionaire".
Menit-menit awal film ini kita akan disuguhi pemandangan dan setting india pada 1986,ketika itu usia Saroo masih 5 tahun. usia dimana Saroo bahkan masih kesulitan mengeja namanya sendiri dan nggak bisa menyebut nama tempat tinggalnya dengan benar.
Suatu hari,Saroo ikut kakaknya,Guddu bekerja mencari batu bara di kereta. satu pekerjaan yang menantang maut untuk usia mereka.
Saroo juga ikut Guddu untuk bekerja malam hari dan menumpang kereta. tapi,dasar anak kecil Saroo tak bisa menahan kantuk saat tiba di stasiun,sang kakak pun akhirnya meninggalkan Saroo sendirian di bangku stasiun itu dan menyuruhnya agar tidak pergi kemana-mana. tapi...Guddu nggak juga muncul,Saroo kecil pun mencari-cari kakaknya di stasiun yang senyap itu hingga dia masuk ke dalam gerbong kereta.

Saroo terbangun di kereta yang tengah berjalan,terjebak di sebuah gerbong kosong dan kereta itu seakan tak pernah berhenti selama beberapa hari. hingga,kereta itu tiba di Calcutta yang jaraknya ribuan kilometer dari rumahnya.
kota Calcutta pada pertengahan 80an itu digambarkan dengan deretan bangunan padat,kumuh serta hiruk-piruk manusia yang membuat saya sebagai penonton merasa beruntung tidak hidup di kota itu,pada masa itu.
Saroo memulai petualangannya di kota itu sendirian,dia bahkan tak mengerti benar bahasa yang digunakan. Saroo menghabiskan hari-harinya bersama anak-anak jalanan di stasuin hingga akhirnya Saroo bertemu dengan Noor.
Noor sangat baik mau menolongnya,memberinya makan,membersihkannya dan merawatnya. tapi,Saroo punya firasat buruk tentang Noor. beruntung Saroo berhasil kabur karena sesungguhnya Saroo akan dijual oleh wanita tersebut.

Petualangan Saroo nggak berhenti disitu,hingga dia bertemu seorang lelaki yang membawa bocah itu ke kantor polisi,mencarikan informasi tentang keberadaan orang tua dan hal-hal lain. tapi selama masa penantian itu,Saroo pun dimasukkan ke sebuah panti asuhan kumuh yang membuat penonton akan merasa tidak nyaman saat melihatnya.

Setelah sekian lama tak ada tanda-tanda ada seseorang yang mencarinya,akhirnya datang satu kabar yang mengubah hidup Saroo. Saroo diadopsi oleh keluarga Australia bernama Sue and John. kedua pasangan Austarlia itu diperankan oleh Nicole Kidman dan David wenham. sejak hari itu,Saroo terbang ke Australia dan memulai hidup baru bersama mereka.
Film pun bergulir ke paruh kedua dimana 20 tahun berlalu sejak hari itu. Saroo dewasa disibukkan hari-harinya dengan kuliah serta memiliki pacar yang cantik bernama Lucy,diperankan oleh Rooney Mara.
Hingga tiba di satu titik dimana Saroo merasa terpanggil untuk mengetahui asal-usulnya di India,ingatannya pun bergulir ke masa kecil. Saroo nyaris nggak mengingat banyak hal. berkat informasi seadanya yang diingatnya,Saroo mencoba mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi dan mengabungkannya. tentu saja,dengan bantuan teknologi seperti google earth Saroo akhirnya menemukan satu petunjuk tentang tempat dia tinggal saat kecil dulu.

Saroo akhirnya terbang ke India dengan support orang tua angkatnya,berharap dia bisa kembali bertemu dengan ibu biologisnya serta saudara-saudaranya.

kita pun akan tiba dimana moment-moment akhir film ini yang sangat menguras emosi dan mungkin air mata,iya sedih banget!
Bukan spoiler,karena kisah mereka sebelum difilmkan pun juga sudah meluas di mana-mana,entah dari buku atau dari interview berbagai talkshow yang bisa kita tonton di youtube. jadi,semua juga sudah tahu endingnya dan bahkan ada video asli pertemuan mereka yang ditayangkan sekilas di akhir film.

Secara keseluruhan,film ini sangat layak untuk ditonton. dengan sinematografi yang memukau,kita dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah serta yang paling mencuri perhatian adalah akting dari Saroo kecil,diperankan oleh Sunny Pawar dimana dia berakting dengan sangat natural. Sunny Pawar ini kabarnya baru pertama kali akting dan dipilih dari ribuan anak SD di India. keren yah,moga karirnya bakal melesat seperti seniornya,Dev Patel.

Satu hal lagi : sempet mikir gak kenapa film ini dikasih judul LION? bukan A long way home seperti bukunya?
Hal itu karena saat kecil Saroo selalu mengeja dan menyebut namanya dari Saroo menjadi "Sheru".
Sheru dalam bahasa india yang berarti "LION".
Dibawah ini adalah foto moment asli dimana Saroo kembali bertemu dengan ibunya setalah 25 tahun berpisah.
9.5/10

Comments