Buku: The Books of Elsewhere: The Shadows


Buku ini sebenernya udah lama banget saya baca, pas jaman kelas 8 SMP. Cuma karena isinya yang bagus banget, jadi saya nge-review deh. The Book of Elsewhere ini sebenernya ada 5 volume. Tapi saya cuma pernah baca yang volume pertama aja. Entah karena gak hoki atau emang karena belum sempet ketemu aja di toko buku. Ada niat mau beli online sih, tapi karena ada 4 volume... harganya itu loh wkwkwk.

Oh iya, sebenernya review saya yang kali ini juga bakalan kelihatan formal banget. Soalnya saya ambil ini dari tugas resensi buku saya sendiri sih wkwk. Yah ga apalah toh sama aja bahasannya, gaya bahasa aja yang beda.





Judul                          : The Book Of Elsewhere: The Shadows
Pengarang                  : Jacqueline West
Penerbit                      : PT Ufuk Publishing House
Tahun Terbit             : 2011
Ketebalan Buku        : 285 halaman


The Book of Elsewhere: The Shadows ini merupakan salah satu novel terjemahan yang masuk ke dalam New York Times Bestseller. Buku ini merupakan volume pertama dari 
Novel ini mengangkat tema fantasi di dalam ceritanya. Novel ini menceritakan seorang anak remaja berusia 11 tahun bernama Olive yang baru pindah rumah. Olive yang gemar melakukan eksplorasi terhadap hal baru melakukan kegiatan yang sama terhadap rumah tersebut. Ia menemukan sebuah kacamata tua di laci rumah itu yang diduga milik pemilik rumah sebelumnya. Ternyata kacamata tersebut menyimpan misteri yang cukup mengejutkan. Dia bisa melihat lukisan yang ada di rumah bergerak hidup dengan bantuan kacamata tersebut. Tak hanya itu, dia bahkan dapat masuk ke dalam lukisan tersebut.

Di dalam lukisan, dia bertemu orang-orang baru yang tinggal di sana. Ternyata, pemilik terdahulu dari rumah yang sekarang ditempatinya menyimpan  begitu banyak rahasia yang harus dipecahkan. Mulai dari sini alur cerita menjadi lebih dinamis karena Olive yang berusaha untuk menyusun kepingan-kepingan misteri melewati berbagai bahaya. Olive ingin menyelamatkan penduduk yang ada di dalam lukisan dan rumah itu sendiri dari kegelapan dan kekuatan yang selama ini mengintai dirinya di rumah tersebut.
Dari pengambilan tema yang berbau misteri, novel ini dapat menyampaikan kesan misterinya dengan sangat baik. Mulai dari pemilihan kata yang sesuai, ide cerita yang diangkat, dan hal-hal lainnya membuat novel ini dapat dikategorikan ke dalam novel fantasi-misteri yang menarik. Di mana novel ini menyajikan tema berupa seorang anak remaja yang mencoba memecahkan rahasia dengan benda ajaib temuannya.

Latar tempat yang diambil pada novel berupa rumah tua peninggalan pemilik sebelumnya. Di novel ini, latar tempat dijelaskan cukup rinci mulai dari ruangan tempat penemuan kacamata, halaman rumah, ruangan yang ada lukisan, dan lain sebagainya membuat pembaca dapat membayangkan serta menikmati novel ini. Untuk latar waktu yang dipakai cukup beragam mulai dari pagi, siang, hingga malam hari. Namun terkadang agak sulit menebak waktu yang sedang berlangsung dalam cerita dikarenakan pendeskripsian novel ini lebih menekankan ke arah latar tempat. Sedangkan untuk latar suasana, novel ini dapat menyampaikan suasana yang sedang dialami tokoh dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan pendeskripsian yang cukup jelas namun tidak monoton dan membosankan.

Tokoh yang terlibat di novel ini cukup banyak. Mulai dari Olive yang merupakan anak perempuan berusia 11 tahun. Olive diceritakan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia juga berani dalam bertindak dan mengungkap misteri. Tak hanya itu, dia juga memiliki rasa peduli dan empati yang tinggi. Karena itulah ia sangat berniat untuk menyelamatkan para penghuni lukisan yang terkurung di sana. Tokoh lain yang cukup berperan dalam cerita ini adalah Morton, seorang anak laki-laki yang tempramen berusia 9 tahun. Morton merupakan penghuni lukisan yang terkurung di sana dan memiliki sifat yang cukup menyebalkan. Ada juga Horatio, seekor kucing yang dapat berbicara layaknya manusia. Horatio memiliki sifat yang cukup sarkastik namun bijaksana. Dalam penokohan, penulis dapat menjelaskan dengan baik mengenai karakter setiap tokoh sehingga tokoh dalam cerita ini memiliki sifat yang terlihat sangat natural dan menarik.

Jenis alur yang dipakai adalah alur maju. Cerita berfokus pada misi pembongkaran misteri yang dilakukan oleh Olive. Walaupun ada beberapa percakapan yang membahas tentang peristiwa masa lalu, namun alur yang dipakai tetaplah alur maju. Hal ini membuat pembaca sedikit kesulitan untuk membayangkan cerita apa yang terjadi pada masa lalu tersebut.

Gaya bahasa yang dipakai dalam novel ini sangat mudah dipahami oleh pembaca. Walaupun menggunakan gaya bahasa populer, novel ini tetap dapat menghipnotis pembaca dan menampilkan kesan di mata pembacanya. Gaya bahasa yang fleksibel ini justru membuat ciri khas tersendiri bagi novel tersebut. Sudut pandang yang dipakai penulis merupakan sudut pandang orang ketiga yang pendeksripsiannya tetap dapat membuat pembaca merasakan seolah menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut.

Amanat yang dapat dipetik dari novel ini cukup banyak. Pertama, novel ini hendak menyampaikan bahwa rasa peduli dan empati terhadap orang lain adalah hal yang penting dan berarti. Selain itu, sesuatu atau pun benda yang sudah tua biasanya menyimpan banyak cerita dan sejarah di dalamnya sehingga tidak boleh diremehkan. Ada juga pesan mengenai pentingnya sifat berani dan menolong orang lain. Novel ini mengajarkan kita bahwa rasa ingin tahu memanglah sesuatu yang baik, namun jika terlalu berlebih dapat membawa kita ke dalam bahaya.

Dilihat dari keunggulannya, novel ini unggul dari segi penyampaian cerita dan pendeskripsian. Sampul depan novel ini juga memiliki gambar yang sangat menarik dengan warna yang bagus. Di dalam novel juga ditampilkan beberapa gambar peristiwa yang dialami tokoh, hal ini dapat lebih membantu pembaca dalam membayangkan peristiwa tersebut. Untuk ukuran novel terjemahan, buku ini memiliki terjemahan yang sangat baik sehingga dapat dimengerti dengan mudah oleh pembacanya.

Untuk kekurangan, novel ini masih agak kurang di bagian klimaksnya. Di mana pada bagian tersebut diceritakan bahwa Olive dikejar-kejar oleh bayangan yang mengintainya. Rasa takut yang dihadapi Olive serta tindakan yang ia lakukan terlalu sedikit dijelaskan sehingga kesan menegangkannya tidak tercapai. Selain itu untuk cover juga hanya memakai kertas tebal biasa dan akan lebih baik jika memakai hard cover yang tidak mudah rusak.


Kesimpulan yang dapat diambil yaitu: Novel ini mendapat nilai 9 dari 10. Keunggulannya di segi penyampaian dan pendeskripsian cerita. Alur yang diceritakan sangat berkesinambungan dan tidak janggal. Setiap karakter memiliki sifat khas masing-masing dan novel ini menggunakan gaya bahasa populer yang membuat novel ini memiliki keunikan tersendiri. Pada novel, perlu penekanan di bagian klimaks untuk mencapai suasana tegang dan kualitas coveryang sebaiknya ditingkatkan. 

Comments