Between Rain and Thunder
Aku menyukai hujan, namun tidak dengan guntur.
Hujan membawaku sebuah ketenangan.
Sedangkan guntur membawaku sebuah ketakutan.
Aku lebih memilih menyukai suara hujan.
Mereka datang dengan ritme yang teratur.
Aku membenci suara guntur.
Mereka datang dengan tak terkira. Suara keras dan lantang.
Menantang derai hujan yg di awali dengan kilatan cahaya dari balik tirai kamar tampak bagitu menakutkan lalu berteriak memekikkan telinga.
Membuat terancam dan tak tenang.
Aku menyukai hujan tanpa petir maupun guntur. Lebih bisa menikmati hujan sekalipun mereka datang dengan derasnya.
Namun terkadang, hujan membawa sesuatu yang paling mellow sekalipun bagiku tak mengapa.
Namun terkadang juga, aku merindukan suara guntur diantara hujan.
Tanpanya jika terus menerus hujan akan terasa membosankan. Karena guntur membawa diri mereka sendiri yang berani, bebas dan spontan.
Ada satu masa aku tidak menyukai keduanya.
Saat mereka datang bersama dengan badai.
Mereka akan memporak-porandakan apa saja. Termasuk harapan.
Aku sangat membencinya.
Jadi bisakah hujan datang bersama guntur tidak begitu berlebihan? Namun sayangnya mereka datang dari sebuah perintah, bukan permintaan.
Dan jika ada awan kelabu datang di atas bumiku. Aku akan menerima apapun yang akan terjadi.
Like the love that comes with life.
Mryn Tia.
reviewfilm2630.blogspot.com
Comments
Post a Comment