Mr. H



Mr. H ( Mimpi dan tanda darinya )

Mimpi adalah bunga tidur bagi manusia. Ada yang bilang bukan hanya sekedar bunga tidur bagi kita. Mereka menyebutnya adalah sebuah tanda-tanda.

Pernahkah kau memimpikan seseorang yang berpengaruh terhadap perasaanmu? Aku pernah.
Kenapa aku member judul dengan Mr. H? Jawabannya adalah aku akan menceritakan tentang mimpiku yang di bintang tamui oleh Mr. H.
 
Orang bilang aku ahlinya dengan cinta sepihak. Karena dengan terbuktinya bertahun-tahun aku menjalaninya.
Ya. Kepada Mr. H

Baiklah, Aku pertama kali bermimpi dengan bintang tamu Mr. H saat aku sudah hampir di ambang lelah dan putus harap.

Saat itu aku benar-benar menggunakan otakku ketimbang memilih perasaanku. Setalah tahun berganti tahun tak ada satupun kesempatan Tuhan berikan aku akhirnya merasa kini sudah akhirnya.

Membuka hati untuk yang lainnya. Mencoba memulai dari yang nyata. Seorang lelaki datang kepadaku dan akupun mulai menerimanya.

Namun saat aku sudah terikat dengan lelaki itu, malamnya aku memimpikan Mr. H datang kepadaku sejenak memandangku tanpa mengatakan sepatah katapun lalu berbalik  memunggungiku dan berjalan menjauhiku.
Apakah itu artinya suatu tanda? Apakah hanya bunga tidur saja? Aku mempunyai dua jawabanku sendiri untuk tanda tersebut.

Satu, dia memang tidak perduli denganku. Dan yang kedua, dia seakan tak rela aku sudah terikat namun ia tidak bisa mengatakan apapun karena suatu alasan.

Namun takut aku akan goyah, sisi lain dariku meneriakiku ‘KAU SUDAH ADA DIA, LUPAKAN MR.H”
Dan aku menuruti apa kata sisi lain dari diriku. Memang benar untuk apa tetap memikirkan dia yang bahkan tidak perduli denganmu.

Namun hari selanjutnya, Sahabatku memberiku kabar tentang Mr.H yang ia dapatkan dari adik Mr.H secara langsung.
Aku bertanya, “Emang apaan?”
“Selama ini sebenernya lo gak cuman sepihak, dia juga sama kayak elo”

Dan saat kalimat jahanam dari mulut sahabatku selesai, duniaku serasa jungkir balik tak menentu. Makanan yang sedang ku kunya terhenti di tenggorokanku mencekikku.

Apa yang kurasakan?

Entahlah. Antara Senang pun Kecewa dalam satu waktu. Begitu membingungkan. Jujur aku ingin menjerit marah. 

Marah kepada sahabatku karena baru menceritakannya, Marah kepada Dia yang tak pernah menujukan bahwa dia pun sama. Marah kepada dunia yang seolah sama sekali tak menunjukan sebuah tanda. Marah kepada waktu yang tidak bisa kuputar kembali. 

Dan marah kepada diriku sendiri. ‘Kenapa lo gak bisa nunggu sebentar lagi??’

Marah tak tersampaikan, hanya kehampaan dalam kekecewaan yang kudapat. Aku harus melanjutkan kehidupan, bukan. 

Lelaki yang baru saja mengikatmu dia tidak punya salah. Lucu bukan kalau aku tiba-tiba saja memutuskan tali ikatannya dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam.

Dan waktu berlalu begitu saja dengan perasaanku yang sebenarnya tak bisa berubah untuk Mr.H , namun dengan sisi naifku aku berusaha menjalin hubungan baik dengan lelaki yang telah memberiku arti tentang sebuah hubungan yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan.

Namun jujur dalam lubuk hatiku yang paling dasar, jika orang menyebutkan namanya. Aku masih belum bisa menyembunyikan rona merah dari wajahku. Itulah orang yang katakan jika mereka melihatku.

Dulu, aku pernah membuat suatu moment yang sampai sekarang tidak akan kulupakan, tentang momen anak kecil yang begitu bahagia. Ya, aku begitu bahagia waktu itu. Sangat.

Hanya dengan dia mengendarai sepeda jadul berwarna biru, dan mengenakan kaos kumal dengan warna yang sama, itu saja jika lewat dalam benakku aku bisa berteriak histeris karena malu juga senang.

Persetan mereka yang melihatku seperti orang gila yang kasmaran. 

Bukan itu saja point-nya. Point plus-nya adalah moment tersebut di lengkapi dengan diriku yang di bonceng olehnya.

AKU DI BONCENG OLEH MR.H . Garis bawahi lima kata tersebut.

Bagi orang lain mungkin itu mainstream. Tapi bagiku, itu sangat special. Itu adalah kali pertamanya dia begitu dekat denganku.

Yang biasanya hanya dengan memandangnya dari jauh. Jarak lebih dari sepuluh meter, namun dulu kami berjarak hanya 10 senti meter bahkan lebih dekat lagi mungkin.

Dan entah karena kode alama atau apalah, waktu itu aku juga mengenakan cardigan berwarna biru.

Jika kalian menanyakan kenapa bisa aku mendapat tumpangan bokong gratis dari dia? Itu karena dulu kami ramai-ramai bersepeda menuju pantai, awalnya hanya aku, sahabatku, sepupuku. Sungguh memikirkan dia ikut bersama rombonganku saja tidak terpikirkan tapi mungkin sudah rencana dari yang atas.

Berangkatnya aku bersama sepupuku, sewaktu di pantai aku kurang ingat apa saja yang kami lakukan di sana karena itu adalah kenangan sudah terlalu lama, tapi aku ingat Mr.H sama sekali tidak memiliki jarak yang dekat denganku. Aku yakin itu.

Dan aku hanya melihatnya dari kejauhan. Itulah keahlianku.

Puncaknya adalah waktu pulang. Aku berterima kasih kepada ban sepedaku yang bocor ataupun kepada orang yang sengaja telah membuat ban sepedaku bocor. Siapapun atau apapun itu. AKU SANGAT BERTERIMA KASIH.

Karena dengan itu, kakak sepupuku merekomendasikanku untuk duduk di belakang punggung impianku.

Sebagai remaja yang banyak memiliki rasa malu, aku menolak rekomendasian kakak sepupuku waktu itu. Kau tahu kenapa? MR.H TIDAK BAIK UNTUK KESEHATAN JANTUNGKU.

Namun karena kepolosanku atau ketololanku yang patut di tertawakan adalah setelah aku menolak tawaran kakak sepupuku, kenapa detik berikutnya aku sudah berada di boncengan sepeda milik Mr.H?

Pun sampai saat ini aku masih malu betapi oon-nya diriku dulu. 

Itu adalah BEST MOMMENT EVER menurutku. Karena di usia di bawah tujuh belas tahun aku pertama kalinya begitu menyuakai seorang pria yang sangat tidak mungkin ku genggam, namun di saat Tuhan memberiku satu kesempatan untuk bisa dekat dengannya setelah sekian lama, itu adalah suatu yang sebelumnya tidak pernah kubayangkan bisa memiliki secuil moment tersebut bersama Mr.H

Kembali ke masa di mana aku sudah bisa melupakan cinta sepihakku dulu dan menyadari bahwa dunia ini begitu nyata, pria yang memberiku sebuah ikatan dia begitu mengagumkan.

Dia pernah memiliki hatiku, namun tidak kuberikan sepenuhnya tentu saja. Aku punya alasan lain, karena dia memiliki waktu, raga, moment-momen, tapi tidak dengan hatiku.

Dua tahun kami saling terikat bukan beratei aku tak mencoaba memberikan hatiku sepenuhnya. Aku sudah, namun tak pernah bisa.

Aku bahkan tidak memiliki rasa cemburu kepadanya. Aku hanya menghormatinya.

Jika ada yang mengira hatiku masih sedikit menyimpan untuk Mr.H, menurutku itu tidak benar alias salah.

Mr.H adalah masa lalu. Bagiku. 

Aku adalah tipe orang yang sangat egois. Aku tidak memberi sepenuhnya karena aku mencintai diriku sendiri. Itu alasannya.

Pernah di satu waktu jiwa kebebasanku memberontak karena kekangan dari dia di berikan kepadaku. 

Mungkin rasa bosan juga lelah bercampur menjadi satu.

Aku juga tipe yang mudah memberontak, ingin merasakan yang baru. Menjalin hubungan lain untuk sesaat terlintas di otak liarku. Dan itupun dia mengetahuinya.

Jujur aku tak merasa menyesal dan tak merasa bersalah, itu adalah hakku. Bukankah aku bilang aku begitu egois. Seharusnya dia sadar jangan begitu memberiku perarturan.

Dan aku berpikir, dia tidak mengerti atau tidak bisa mengerti dan tak mengenah diriku sepenuhnya. Namun demi rasa sayangku yang bersarang di dalam diriku, aku memilih dia kembali, ketimbang egoku.

Namun itu tak berselang begitu lama. Dia pernah mengungkit Mr.H di dalam hubungan kami. 

Waktu itu sikapku tenang. Sepenuhnya memang aku belum melupakan Mr.H namun bukan menyangkut masalah perasaan. 

Ini sudah beda jalur. Dia dan Mr.H adalah kisah yang berbeda. Kisah yang memiliki waktu dan ruang yang berbeda.

Mungkin waktu itu kami sama-sama egois, dan faktor lainnya adalah karena kami menjalani hubungan di waktu yang sangat muda.

Waktu terus berjalan begitu membosankan.

Lalu entah karena alasan apa waktu itu kami akhirnya memutuskan ikatan di tangan kanan dan kiri kami.

Aku menjadi orang yang bebas lagi. Jangan tanyakan bagaimana waktu berlalu begitu cepatnya, karena saking cepatnya, tak terasa dan tak terhitung apa saja yang lewat di depan mataku selama aku menjalani kehidupan sebagai single. Bahasa gaulnya jomblo.

Dan salah satunya adalah lelaki. Namun tetap saja, aku memilih untu tetap jomblo.

Jomblo dengan waktu yang sangat lama. Sangat lama. Tapi aku membantah jika aku tak bahagia jika hidup sebagai single.

Usiaku masih muda. Kasih sayang dari orang tua sudah cukup bagiku. Juga aku memiliki kesibukan di duniawi yang menyita banyak waktuku ketimbang memikirkan lelaki untuk di ajak kencan.

Namun di suatu hari di malam hari adalah waktu yang pas untuk tidur bukan? Dan jika tidur pasti memiliki mimpi yakan?

Ya. Dan aku dari sekian lamanya aku bermimpi berbintang tamu Mr. H lagi. Malam itu aku memimpikannya lagi.

Mimpiku yang ber-guest star Mr. H untuk yang kedua kalinya.

Mimpiku begitu random, namun ingatanku sangatlah tajam, dua kali lebih tajam jika menyangkut Mr. H.

Di mimpi yang kedua, masih di tempat yang sama. Mungkin di mimpi pertama yang kuceritakan tidak ku dekskripsikan detail tempat yang di maksud.

Di pinggir jalan dekat rumah, dari arah timur aku berada di barat. Dia memberiku bunga, entah bunga apa, jenisnya apa aku kurang yakin. Namun aku bisa melihatnya bunga itu memiliki gagang hijau yang panjang yang cukup besar jika di sebut tangkai. Aku yakin bukan tangkai seperti tangkai mawar, namun seperti tangkai yang lebih bervolume.

Menurutku itu Lily.

Dan bunganya berwarna putih dan bentuk bunga tersebut sedikit panjang dan besar. Aku tidak begitu meneliti bagaimana bunga tersebut, karena aku begitu fokus kepada orang yang memberik bunga tersebut.

Aku yakin waktu itu aku menerima bunganya, namun Ibu dari Mr.H juga membawa bunga yang serupa di tangannya. Dan setelah aku melihat tanganku, bunga tersebut tidak ada dalam genggamanku.

Entah menghilang atau apalah. Dan ibu dari Mr.H tersebut pun hanya melewatiku saja setelah melihat keberadaanku.

Jujur aku sampai mencari di google untuk mencari maksud dari mimpi tersebut, bahkan aku sampai memposting status di salah satu media sosialku berharap ada yang tahu arti bunga tidurku itu.

( dan juga saya sudah postingan yang sebelumnya di blog ini tentang "Bunga Lily Dalam Mimpi" )

Namun nihil.

Inti dari mimpiku yang kedua tentang Mr.H adalah DIA DATANG KE ARAHKU DAN MEMBERIKU BEBERAPA TANGKAI BUNGA BERWARNA PUTIH UNTUKKU.

Aku mencoba move on dari mimpiku itu, dan seperti biasanya aku menjalani kehidupanku seperti biasanya.

Dari hari ke minggu, minggu ke bulan, dan bulan berakhir ke bulan-bulan selanjutnya, tahun baru pun hampir di depan mata.

Pulang kampong adalah hal yang wajib bagiku yang memang berasal dari kampong yang mencari kehidupan yang lebih layak di kota.

Tahun baru kuhabiskan bersama keluarga juga sahabatku. Suatu ketika ada yang bilang kepadaku bahwa dia melihat Mr.H juga pulang.

Dan waktu itu aku langsung saja bilang, “SERIUS?” dan aku menyumpahi betapa beruntungnya teman-temanku yang melihat dia.

Sedangkan aku sama sekali tidak di beri kesempatan tersebut. Aku hanya penasaran bagaimana dengan Mr.H apakah dia berubah, apa masih sama.

Maklum sudah bertahun-tahun aku tak pernah melihatnya, pun Mr.H adalah orang yang awalnya sangat tertarik dengan agama, dia memutuskan untuk memondok sebagai santri.

Sungguh, dia itu imam yang sangat di idam-idamkan. Itu menurutku. Namun Tuhanpun tak memberiku kesempatan untuk bisa melihat kembali Mr.H tersebut.

Apakah aku sudah pernah bilang kalau dewi fortuna sama sekali tak berpihak kepadaku selama ini?

Keberuntungan adalah hal yang amat sangat jarang terjadi kepadaku. 

Dan kembalilah aku kepada dunia yang menungguku untuk melakukan hal-hal yang membuatku menggerutu kebosanan.

Mungkin karena sudah sangat lama dan berulang-ulang dan tetap sama. Aku akhirnya merasa bosan dengan keadaan.

Ingin resign dari pekerjaan namun aku memikirkan orang tua yang sudah susah payah menyekolahkanku untuk bisa membalas budi mereka berdua.

Dan kuurungkan niatku, menolak egoku.

Lalu tibalah di mana aku bermimpi Mr.H yang ketiga kalinya. Ini begitu gampang untuk di mengerti dari mimpi-mimpi sebelumnya.

Mimpinya adalah, Mr.H pulang menjadi seorang yang benar-benar jadi di mataku, namun dia sudah mengikat wanita lain. Nama lainnya dia entah menikah atau baru tunangan ( itu karena mimpiku kurang begitu jelas) dengan wanita lain. Yang begitu bertolak belakang denganku. Ibarat bumi dengan langit.
Bisa di bilang mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Di dalam mimpiku bahkan sempat ada rumor-rumoran bahwa Mr.H bertunangan/menikah di karenakan menghamili wanita tersebut sebelum waktunya.

Mimpiku benar-benar membuatku seperti di pukul dua kali. SUMPAH. Antara sedih dan kecewa itu sama beratnya.

Entah kenapa aku begitu merasakan itu, bahkan dalam mimpiki aku berjalan seperti dengan tatapan kosong lalu dua lelaki di samping kiriku menggodaku dan satu lelaki yang ku kenal sebagai mantanku berjalan santai di samping kananku.

Namun sebelum itu, Mr.H mengkonfirmasi bahwa dia membantah telah menghamili dulu si wanita beruntung tersebut. Dia dengan begitu gamblang bahwa di begitu menghormati wanita tersebut dan juga begitu mencintainya.

ANJRIT BANGET INI MIMPI.

Sumpah udah mirip sinetrin kaya di tv kan? Aku tidak bohong. ITU ADALAH BENAR DAN AKU TIDAK MEREKAYASA.

Itu memang mimpiku yang ke tiga tentang Mr.H

Apa aku masih perlu bertanya arti dari mimpi tersebut? Di sisi lain aku sudah bisa memahami mimpiku, namun di sisi lain juga aku masih merasa bahwa mimpi tersebut mempunyai makna lain. Mungkin saja makna yang berbanding terbalik dari versi asli mimpi tersbut.

Mungkin juga memiliki arti/makna lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Mr.H.

Mryn.

Saya menulis tulisan ini berbulan bulan lalu sebelum di post di blog ini. Awalnya mau hapus file yang tidak terlalu penting, eh nemu draf ini. Jadi kepikiran deh buat ngepost ini tulisan-apa-banget-ini.

Ini saya tulis nyata adanya apa yang terjadi. SAYA JUJUR. Ini adalah pengalaman pribadi saya. Bahasa inggrisnya 'BASED ON TRUE STORY gitu deh.
Oke lah cukup sesi curhat saya kali ini. :)

Terima kasih.
Tia Mryn. ( reviewfilm2630.blogspot.co.id )

Comments