Novelis John Green bisa menyulap sebuah premis cheesy menjadi sebuah rangkaian cerita yang lebih berisi dan dewasa. Setidaknya hal itu nampak dari film-film yang mengadaptasi novel ciptaannya. Tahun 2014 lalu, The Fault in Our Stars menyuguhkan percintaan remaja dengan embel-embel penyakit kanker tanpa perlu terasa sok manis apalagi cengeng. Paper Towns pun berakhir serupa. Dasar ceritanya
Novelis John Green bisa menyulap sebuah premis cheesy menjadi sebuah rangkaian cerita yang lebih berisi dan dewasa. Setidaknya hal itu nampak dari film-film yang mengadaptasi novel ciptaannya. Tahun 2014 lalu, The Fault in Our Stars menyuguhkan percintaan remaja dengan embel-embel penyakit kanker tanpa perlu terasa sok manis apalagi cengeng. Paper Towns pun berakhir serupa. Dasar ceritanya
Comments
Post a Comment