[Fanfiction] Kyuhyun, at Rawamangun

kyu

Author : @reviewfilm2630


Judul : Kyuhyun, at Rawamangun


Cast : Super Junior Cho Kyuhyun


Genre : Parody, Humor / Comedy


Length : Oneshoot


Rated : Semua Umur


Disclaimer : Cast merupakan tokoh RPF, sementara ide cerita murni hasil mikir @reviewfilm2630


Happy Reading


~~~ 000 ~~~



Pagi itu suasana di salah satu terminal bus di Jakarta Timur cukup ramai. Mau siang atau malam, Terminal Rawamangun ini tetap penuh dengan pengunjung, terlebih lagi aktivitas pasar di sana sudah mulai tampak menggeliat erotis.


Seorang pemuda berkulit putih bak kapas terlihat memasuki kawasan terminal, sebut saja namanya Cho Kyuhyun. Pemuda itu berpenampilan rapih dengan blazzer coklat dan daleman kaos berwarna senada.

Rencananya Kyuhyun mau berangkat ke Surabaya untuk menghadiri pesta pernikahan Sungmin dan Saeun yang di adakan di kota pahlawan tersebut. Ia bahkan sudah menyiapkan kado pernikahan yang sudah ia bungkus rapih di dalam tasnya.

Kyuhyun memang sudah menyiapkan kado spesial buat pernikahan sahabatnya itu, yakni beha pingkeu berenda dan G-String segitiga jaring-jaring agar bisa di gunakan Saeun saat bericikiwew dengan Sungmin di malam pertamanya.

Sebenernya sudah 12 tahun Kyuhyun menetap di Korea Selatan. Dia pergi ke negeri gingseng itu untuk lari dari kenyataan akan perasaannya terhadap cinta pertamanya di SMA. Dan untuk pertama kalinya setelah 12 tahun berlalu, ia kini kembali menginjakan kakinya di Indonesia.

Sebetulnya alasan dia kembali ke Indonesia bukan hanya karena untuk memenuhi undangan perkawinan Sungmin dan Saeun. Ia bisa saja untuk tidak menerima undangan itu, tapi sayangnya ia datang bukan sebagai teman Sungmin, melainkan sebagai tukang gulung kabel panggung kawinan.

Ya, pekerjaan Kyuhyun saat ini memang berada di bidang Wedding Organizer, khususnya pada bagian kabel dan sound system.
Ketika Kyuhyun sedang berkeliling terminal, tiba-tiba saja seorang pria datang menghampirinya. Pria itu berperawakan tinggi besar, berkulit sawo matang, kontras dengan kulit Kyuhyun yang putih bersinar bak bulan purnama. Dia menggunakan jelana jeans belel yang di padukan dengan jaket kulit, sehingga menambah kesan sangar untuknya.

"Mau kemana, bos?" Pria itu langsung bertanya pada Kyuhyun tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.

"Surabaya, bang," jawab Kyuhyun tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.

"Oh yaudah, ayo kemari!" ajak pria itu. Bagai kerbau yang hidungnya di cocok tali tambang, Kyuhyun mengikuti ajakan pria itu dengan mudahnya.

Mungkin karena baru pertama kali datang ke terminal bus, Kyuhyun merasa kalau semua orang di sana bisa di percaya, padahal dirinya baru saja masuk dalam jebakan calo-calo liar terminal Rawamangun. Entahlah, apa dia memang tidak tahu beneran, atau memang karena tampang blahbloh Kyuhyun yang mengundang penjahat mendekat.

Pria itu membawa Kyuhyun ke tempat loket pembayaran. Kyuhyun kemudian menghampiri loket untuk membeli tiket. Di sana sudah ada mbak-mbak yang sudah bersiap melakukan transaksi.

"Selamat pagi, mbak. Satu tiket ke Surabaya dong!" Ujar Kyuhyun.

Mbak-mbak itu tersenyum ramah. Ia lalu mengetik sesuatu di komputernya. Dan beberapa saat kemudian suara printer terdengar, di ikuti dengan selembar kertas yang keluar dari mesin cetak itu.

"Ini mas tiketnya,"

Kyuhyun menerima tiket tersebut dari si mbak-mbak itu. Ia kemudian menyerahkan beberapa lembar uang padanya.

"Maaf mas, uangnya kurang!" Kata mbak-mbak itu masih dengan senyum ramahnya.

Kyuhyun mengerutkan dahinya, heran.

"Kurang?"

"Iya, mas. Kurangnya sekitar 750 ribuan,"

Kyuhyun tercengang mendengar jumlah kekurangan yang di sebut oleh mbak-mbak loket tiket.

"Tu--tu--tujuh ratus lima puluh ribu?! Mahal amat, biasanya juga cuman 350 rebu!" Kyuhyun buru-buru mengecek tiketnya, memastikan kalau ia tak salah jurusan. Tapi ia tak salah, tiket itu jelas-jelas merupakan tiket bus jurusan ke Surabaya.

"Maklumlah, mas, namanya juga lagi musim liburan, jadi tiketnya di naikin juga,"

"Naek sih naek, tapi masa dari 350 ribu jadi 1 juta?! Yang bener aja keules!" Seru Kyuhyun setengah berteriak.

Kyuhyun berdecak kesal. Gimana dia gak emosi coba, masa gara-gara musim liburan, harga tiket ke Surabaya naik hingga beberapa ratus persen. Gak masuk akal banget deh. Dia yakin kalau ada sesuatu di sini. Pasti ada kongkalingkong, Kyuhyun yakin itu.

"Jadi mas mau bayar atau tidak?!" Ekspresi ramah yang sedari tadi di tunjukan oleh mbak-mbak itu kini memudar, berganti dengan ekspresi dingin.

"Jelas gak maulah. Dengan harga segitu gue mendingan naik pesawat keules!" Sergah Kyuhyun. Ia kemudian menyerahkan tiketnya pada mbak-mbak itu, berharap mendapatkan reffund agat bisa menggunakan jasa otobus lainnya.

"Maaf, mas, tiket yang sudah di beli tidak bisa di kembalikan,"

Kyuhyun mendesis. Ingin rasanya ia melempar asbak ke muka si mbak-mbak yang mirip kuda lumping itu.

"Kok gitu sih, mbak?"

"Maaf, tapi memang sudah prosedurnya seperti itu."

Tiba-tiba beberapa pria menghampiri Kyuhyun, salah satunya adalah pria yang tadi mengantar Kyuhyun ke loket itu. Jumlah mereka sekitar 5 orang. Badannya besar dan tegap, lumayan sangarlah.

"Ada apa ini?" Pria itu bertanya dengan nada tidak ramah.

"Ini bang, ada orang gila gak mau bayar," mbak-mbak itu menunjuk ke arah Kyuhyun.

"Eh, kampret, gimana gue gak mau bayar kalau kudu nambah segitu!" Kyuhyun tampak kesal, ingin rasanya ia melempar asbak ke muka si mbak-mbak itu.

"Wah, kalau beli sesuatu itu harus di bayar dong, bos!!" Pria itu berkata dengan nada menyalahkan.

"Ahh, gue gak mau bayar. Gue mau minta duit gue di balikin aja deh!"

"Ya gak bisalah, mas. Kecuali kalau mas bayar biaya pembatalan," ujar mbak-mbak itu.

"Gak apa-apa, gue bayar saja biaya pembatalannya. Emang berapa sih?"

"Untuk biaya pembatalan di kenakan 550 ribu, mas."

Kyuhyun kembali tercengang mendengar jumlah nominal yang di sebutkan oleh mbak-mbak itu.

"Gila, kalau gini sih gue tetep rugi gede!" Desis Kyuhyun kesal.

"Jadi lo mau bayar gak, bos?!" Tanya pria itu dengan nada mengancam. Dia dan teman-temannya mengelilingi Kyuhyun dengan pandangan tak ramah.

Kyuhyun terdesak. Ia tak ingin ribut-ribut di sini. Dia bisa saja melaporkan hal ini pada polisi yang berjaga di depan. Tapi dengan situasi saat ini, ia sanksi bisa pergi dengan selamat.

"Yaudah, gue bayar aja deh!" Kyuhyun pasrah, ia memilih untuk membayar kekurangan uang tiket itu dari pada harus berurusan dengan preman-preman sangar itu. Kyuhyun yakin ada kongkalingkong antara mbak-mbak penjual tiket dan preman-preman itu.

***


Saat ini Kyuhyun tengah duduk di salah satu ruang tunggu terminal Rawamangun. Keadaan di sana makin lama makin ramai, sementara Kyuhyun masih harus menunggu sejam lagi untuk berangkat.

Ia masih kesal karena menjadi korban pemerasan tadi. Sepulangnya ke Korea nanti, ia bertekad akan menulis surat terbuka tentang buruknya keamanan di tempat ini.

Padahal ia sengaja datang ke terminal ini karena terminal Rawamangun di nilai lebih aman di banding terminal pulogadung atau lebak bulus yang terkenal kejam. Keamanan di tempat ini harus di tingkatkan, terutama setelah revitalisasi terminal ini selesai, semua ini kan demi kenyamanan pengunjung juga.

Kyuhyun menghela nafas panjang, kemudian merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan smartphonenya, lalu membuka aplikasi messenger, Line.

Dengan menggunakan fitur 'Find Alumni', Kyuhyun berhasil mendapatkan id Line orang yang di carinya. Seseorang yang pernah di cintainya 12 tahun yang lalu.

- Chat to Dijah : Dijah, ini gue, Kyuhyun. Gue lagi di Rawangun, bisakah kita bertemu? -

Selama beberapa saat Kyuhyun memandangi layar ponselnya dengan tatapan penuh harap. Pesan yang di kirimnya sudah di baca oleh Dijah, itu terlihat dari tanda R ceklis yang ada di pesannya.

Kampret, Line gue cuman di Read doang, pikir Kyuhyun kesal.

Menit demi menit Kyuhyun menunggu balasan pesan dari Dijah yang tak kunjung datang. Ia pasrah jika Dijah tak mau menemuinga, meskipun ada sedikit rasa sedih di hati Kyuhyun karena mengingat kapan lagi ia dan Dijah bisa bertemu lagi.

10 Menit lagi bus tujuan Surabaya akan berlabuh ke terminal. Kyuhyun sudah tak punya waktu lagi, ia pun kembali mengirim pesan kepada Dijah.

- Chat to Dijah : Cukstaw aja deh kalau lo gak mau ketemu gue lagi, bye!!! -

Dengan kesal Kyuhyun memasukan ponselnya ke dalam saku celana. Ia kemudian meraih tasnya lalu berdiri. Dia harus segera masuk ke dalam bus sebelum terlambat.

Akan tetapi, saat Kyuhyun baru saja berjalan beberapa langkah, ia mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.

"Jadi beda ya, satu purnama di Rawamangun dan juga satu purnama di Bekasi?"

Kyuhyun menoleh ke arah sumber suara. Ia kemudian tersenyum ketika melihat seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya, dia adalah Dijah.

Keduanya berjalan saling menghampiri. Senyuman masih mengembang di wajah mereka. Kyuhyun menatap Dijah dengan tatapan penuh arti. Ia senang karena bisa bertemu lagi dengan wanita yang pernah di cintai 12 tahun yang lalu.

"Kenapa lo baru dateng sekarang?" Tanya Kyuhyun penasaran.

"Ya lo tahu kan kalau gue tinggal di Bekasi sekarang, jauh cuy. Ini aja gue naek naga terbang Indosiar," jawab Dijah.

"Terus kenapa Line gue cuman di read doang?"

"Sorry yaw, pas gue mau bales, paket internet gue abis. Di Bekasi tukang pulsanya jauh binggow." Kata Dijah beralasan.

Kyuhyun menatap lekat Dijah, wanita berambut sebahu yang tampangnya absurd binggow. Heran, kenapa Kyuhyun bisa menyukai wanita bertampang abstrak itu. Jawabannya hanya ada satu, yaitu Kyuhyun pasti di guna-guna dengan pelet naga gendring oleh wanita itu.

"Sekarang gue mau tanya. Kenapa lo tiba-tiba menghubungi gue setelah 12 tahun menghilang tanpa kabar? Lo gak ngarep bisa balikan sama gue kan?!!"

Kyuhyun memutar kedua bola matanya dengan malas. "Ya enggaklah. Sapa juga yang mau balikan sama boneka santet kaya lo? Gue udah move on keules!" Jawabnya.

Dijah mendesis kesal. "Terus ngapain lo manggil gue kalau begitu?"

"Gue mau nagih hutang nih. Tadinya sih mau gue lupain aja, tapi berhubung gue baru di peras sama preman-preman sini, gue baru inget kalau lo punya utang sama gue," ungkap Kyuhyun. "Lagian gue juga butuh duit nih buat ntar balim ke Korea, gajih gue udah 3 bulan belum di bayar nih!" Keluhnya.

Dengan perasaan kesal, Dijah merogoh behanya dan kemudian mengambil segepok duit yang di karetin.

"Nih, duit lo. Utang gue dah impas yeee...." Dijah menyerahkan uang itu pada Kyuhyun, sementara Kyuhyun hanya menyunggingkan seutas senyum simpul seorang evil.

"By the way, lo mau kemana sih?" Tanya Dijah penasaran.

"Ke jonggol..." jawab Kyuhyun kalem.

"=__=...."

"Mau ngapain ke Jonggol?" Dijah kembali bertanya.

"Nyari darah suci...."

"=__=..."

Wakwawwwwwwwwwww.......

***


Ketika di dalam bus, Kyuhyun tidak bisa berhenti tersenyum. Dia bukan tersenyum karena Dijah, ia tersenyum karena baru dapet duit. Gak apalah tadi dia di peres orang terminal, yang penting mah hutang si Dijah 12 tahun yang lalu udah di bayar hahaha

Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba Kyuhyun merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya. Ia kemudian menoleh dan mendapati preman terminal tadi sudah duduk di sebelahnya.

"Hallo, bos..." sapa pria itu dengan senyum yang mencurigakan.

Kyuhyun mulai waspada, ia memeluk tasnya dengan erat, karena di sana ada uang yang baru saja di dapatnya dari Dijah.

"Ada apa lagi?" Tanya Kyuhyun dengan ketus.

"Wess, slow, bos, slow..." kata Pria itu. "Kayanya baru ada yang dapet duit nih?!!"

Kyuhyun menelan ludah. Ia memeluk tasnya semakin erat. "Terus, masalah buat lo?"

"Tenang aja kali, bos, gue gak bakal ngerampok lo ini," Kata preman itu. "Gue cuman mau nagih uang karcis aja,"

Kyuhyun mengerutkan dahinya. "Karcis? Bukannya gue udah bayar ke si mbak-mbak bertampang makibau itu ya?!" Katanya.

"Itu buat tiket, kalau sekarang karcis."

"Emang bedanya apa?"

"Kalau tiket itu buat perusahaan otobusnya, nah kalau karcis buat ongkos jalan supirnya," ungkap pria itu. Kyuhyun yakin seribu persen kalau orang itu sedang berdusta.

"Berapa?" Tanya Kyuhyun yang mulai mengerti maksud kedatangan pria itu.

"Wah, si bos ngerti aja maksud gue,"

"Udah gak usah banyak bacot. Lo minta berapa, huh?!! Jengah Kyuhyun.

"Gak banyak kok, bos. Cuman 300 rebu doang..."

"What the f*ck?!" Pekik Kyuhyun kaget.

Gila, ini sih namanya perampokan. 300 Rebu mah udah setara harga tiket resmi bus yang di tumpanginya. Kyuhyun semakin bertekad untuk membuat surat terbuka nanti.

Meskipun ngedumel, Kyuhyun tetap memberikan sejumlah uang pada pria itu. Yang penting dia selamat dan preman itu segera pergi. Sempat ia melihat seorang ibu-ibu yang duduk di depannya menjadi korban juga.

Kasihan sih, tapi Kyuhyun bisa apa? Dia sendiri gak bisa apa-apa ketika sudah berhadapan dengan preman-preman sangar itu.

Sepanjang jalan Kyuhyun merenungi nasibnya. Ia tak ingin datang lagi ke tempat itu. Menjadi korban pemerasan membuat Kyuhyun sakit hati. Ini bukan hanya masalah uang, melainkan harga diri.

Kyuhyun tak akan pernah melupakan kejadian ini. Ia bahkan membuat sebuah lagu dengan berbekal pengalamannya itu. Lagu itu menjadi lagu yang menguasai chart-chart Korea, hingga Asia.

Lagu itu di beri judul, At Rawamangun....

~~~ TAMAT ~~~


Fic ini saya buat karena tak sengaja melihat foto cover di atas di timeline twitter. Dan ide pun spontan datang. Cerita ini gak ada hubungannya dengan lagu aslinya, at Gwanghamun.

Ini murni hasil mikir saya. Kalaupun ada kesamaan dalam penokohan dan cerita, itu memang di sengaja hahaha

Reader yang baik adalah reader yang habis baca langsung pencet like dan memberikan komentar dengan sopan dan santun. Karena kalau gak komen, author gak akan segan-segan kirim santet ke rumahmu *eh*

Gak tahu cara komentar? Jamban juseyo!

Nah, kalau kalian mau chit-chat dengan authornya yang tampan rupawan menggelora bung karno, kalian bisa mention ke twitter @reviewfilm2630 atau search facebook author reviewfilm2630

Dan kalau mau baca fanfiction Seungwon lainnya, mampir saja ke sini : reviewfilm2630.blogspot.com

Gomawo, salam cipok dari author yang kegantengannya mewah seperti emas dan menggoda seperti coklat ini.

Comments