Sang Naga dari Thailand
Lupakan cerita! Seperti kebanyakan film aksi beladiri cerita bukan tujuan utama namun kelebihan Ong-Bak ada pada adegan-adegan aksinya yang khas. Thai Boxing dengan gaya bertarung unik dan luwes yang mengandalkan lutut dan sikut mampu dikoreografi dengan sangat menawan sehingga begitu indah dinikmati. Setiap scene aksi tarung memiliki warna yang berbeda dari outdoor hingga indoor, dari jalanan kota, bar, hingga kuil. Aspek sinematografi dan editing sangat mendukung kuat aksi-aksi pertarungan ini melalui kombinasi sudut dan jarak kamera, permainan slow-motion, serta cut yang efektif. Sebagai teknik andalan, terutama untuk gerakan-gerakan aksi sulit atau berbahaya, meminjam film-film aksi Hong Kong menggunakan teknik overlapping editing, yakni mengulangi sebuah shot dari beberapa sudut yang berbeda. Seperti segmen aksi ketika Ting dan Hamle dikejar-kejar para preman di gang-gang beberapa kali menggunakan teknik ini.
Tony Jaa adalah bintang dalam film ini. Keahliannya dalam beladiri khas Thailand benar-benar dimanfaatkan secara maksimal, push the limit. Tony memang terbilang aktor baru namun hanya berbekal kemampuannya ini ia menjadi bintang besar. Musik latar benuansa tradisional juga menjadi pendukung kuat filmnya sebagai pengiring adegan-adegan aksinya. Secara keseluruhan saya memberikan acungan jempol untuk Prachya Pinkaewkarena karena mampu menyuguhkan kemasan cerita yang pas untuk mendukung aksi-aksi spektakuler Tony Jaa. Kalau bisa dibandingkan dengan bintang-bintang laga di Asia, Tony Jaa terlihat mempunyai tiga karakter tokoh yang sebagai petarung terkenal di dunia film aksi Asia yaitu si legenda Bruce Lee, Jackie Chan dan Jet Li (kebetulan mereka bertiga juga merupakan idola Tony). Kecepatan, kelincahan serta ketangkasan dalam bertarung menjadi satu. Awesome
Anton Soegito
Comments
Post a Comment